Tanti Yuanita remaja 16 tahun terpaksa tidak melanjutkan pendidikannya, hingga ke tahap sekolah menengah pertama. Lantaran harus mengurus neneknya yang sakit. Sudah sekitar 4 tahun, sang nenek mengalami lumpuh di bagian tubuh sebelah kiri dan hanya bisa terbaring di atas tempat tidur. Ia ikhlas tak melanjutkan sekolah demi adik satu-satunya bisa mencicipi bangku sekolah. Tak hanya mengurus keperluan rumah tangga, Tanti juga bekerja sebagai buruh pembuat kripik singkong. Bahkan mencari tutut di sawah milik orang. Bagi Tanti kebahagiaannya bukan menjadi prioritas utamanya. Melainkan bisa membahagiakan sang nenek dan adiknya tercinta, hidup dengan lebih baik.
