www.bioztv.id - Dua tahun selama pandemi Covid-19 digelar dengan kesederhanaan, tradisi labuh laut larung sembonyo Nelayan teluk Prigi, kecamatan Watulimo, kabupaten Trenggalek kembali digelar dengan berbegai hiburan yang meriah. Dalam tradisi ini, nelayan melarung tumpeng raksasa serta sejumlah hasil bumi ke tengah laut
Prosesi larung sembonyo atau sedekah laut yang dilakukan nelayan Prigi ini, diawali dengan kirab tumpeng agung serta aneka hasil bumi , mulai dari Kantor Kecamatan Watulimo hingga Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi. Selanjutnya, dilakukan doa bersama yang diikuti oleh ribuan nelayan serta masyarakat sekitar. Tradisi larung sembonyo ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur terhadap tuhan yang maha kuasa atas hasil tangkapan nelayan yang melimpah dalam setahun terakhir . Selain itu nelayan juga berharap, selama setahun ke depan hasil tangkapan laut juga semakin melimpah.
Ketua tim penggerak PKK, Kabupaten Trenggalek, Novita Hardinj, menyampaikan, nilai nilai kearifan lokal dari tradisi labuh sembonyo ini sangat tinggi. Ritual larung sembonyo sendiri , telah digelar oleh masyarakat di Pesisir Selatan Trenggalek sejak ratusan tahun yang lalu. Tradisi ini rutin dilaksanakan setiap setahun sekali pada saat bulan selo dalam penanggalan jawa.
Usai didoakan , tumpeng agung beserta aneka hasil bumi dibawa menuju dermaga pelabuhan perikanan nusantara (PPN) Prigi. Kemudian ditarik menuju ke tengah laut untuk dilarung. Dalam prosesi ini, ratusan nelayan ikut serta mengantarkan hingga ke tengah laut dengan menaiki kapal motor.
#Sembonyo #LabuhLaut #NelayanPrigi
