Toptube Video Search Engine



Title:Sounds From The Corner : Live #21 Slank
Duration:01:07:44
Viewed:7,869,124
Published:13-04-2016
Source:Youtube

Saya, Anda, kita semua adalah Slankers. Tata cahaya meredup, jantung saya berdegup, sorak sorai intens berkumandang. Saya mengintip dari backstage, menyisir pandangan mata dari sudut kiri ke kanan sambil memupuk adrenalin yang perlahan membuncah. Lautan manusia tumpah ruah di Garuda Wisnu Kencana untuk Soundrenaline 2015, beberapa kepala bertengger lebih tinggi duduk di bahu atau bahkan berdiri di atas pundak kawan mereka, mengibarkan bendera-bendera dengan logo kupu-kupu ikonik berketerangan geografis: Surabaya, Probolinggo, Bali Utara, Malang, Lombok dan seterusnya. Tumpukan pentonton yang tidak bisa menampung euforia sudah melontarkan berbagai sahut-sahutan meminta Slank naik ke atas panggung, memantik debar jantung saya menunggu penampilan grup musik yang melegenda. Saat Kaka, Ivan, Ridho dan Bimbim keluar menyapa para Slankers dari atas panggung, tanah bergetar menahan riuhnya teriakan audiens. Kaka memimpin di bibir panggung, Ivan dan Ridho menjaga sayap kanan kiri, namun Bimbim tidak langsung mendaratkan tubuhnya di kursi drum, namun berdiri gagah di atas set menyapa penonton yang semakin menggila. Bimbim - yang sejak awal mengambil peran utama di Slank dan didaulat jadi sosok kunci band ini tidak jago berbasa-basi, gerak-geriknya sama seperti permainan drumnya: minimalis dan tepat guna. Mengamati dari belakang panggung, malam itu Slank terasa lebih besar dan megah dari apapun yang pernah saya saksikan dengan mata kepala sendiri. Slank memulai pertunjukkan, adrenalin yang terkumpul, memuai menjadi decak kagum. Pernahkan Anda bertanya: kenapa Slank bisa sebesar hari ini? Apa yang membedakan mereka dengan grup musik lain? Bersama Iwan Fals, Slank mungkin satu dari dua band/musisi dengan pengaruh sebesar itu di Indonesia. Tidak banyak band yang punya posisi tawar kultural sebesar Slank di negara ini: basis penggemar Aceh hingga Papua, perjalanan musik yang fenomenal, karakter band yang kuat dan evolusi yang patut diteladani. Pertanyaan kedua: Bagaimana pemuda-pemuda Potlot yang dihakimi sebagai kawanan pemadat paling tersohor di tanah air di 90an kini ada di garda depan menjadi penabuh genderang nasionalisme, politik dan duta anti korupsi di Indonesia? Sila bergunjing dari fase “Suit Suit He He” hingga “Restart Hati”, tapi hari ini, makna Slank lebih luas dari sekadar grup musik. Slank menarik garis panjang melalui karya-karya mereka, jujur, cuek dan lantang jadi apa adanya, yang malah menjadi representasi gaya hidup “generasi biru”. Sejumlah Slankers akhirnya tidak hanya berteriak buas mengikuti apa yang Kaka nyanyikan di atas panggung, tapi juga mengamini apa yang mereka suarakan menjadi sebentuk gaya hidup, kolektif dan efektif. Bidikan kritik sosial dari karya-karya mereka sudah terasa sejak dekade 90an, namun nampaknya terhalang oleh “cantik gadismu dan kerasnya arak Balimu”. Band mana yang bisa sembuh dari ketergantungan obat-obatan terlarang yang cukup akut, lalu hijrah jadi corong positivisme, menyuarakan gaya hidup sehat dan mengajak kita jadi warga negara yang baik? Sejak kapan “Ladies Night di Ebony” bergeser jadi “Jurustandur”? Dalam bentangan karir yang begitu panjang, wajar jika mereka telah menjajal segalanya: tur belasan kota, rekaman di Amerika, pertunjukkan teater, album OST, album disco Remix, mendukung KPK dan gerakan anti korupsi, mendukung Joko Widodo, mendukung perang melawan Tuberkolosis, dan mendukung banyak hal lainnya. Sebaiknya kita tidak terlalu memikirkan kapan dan kenapa Slank menjadi politis dan positif, tapi membayangkan dan merasakan efek yang ditimbulkan ketika band paling berpengaruh di negara ini menggunakan kekuatan raksasanya untuk menggerakkan bangsa Indonesia, dari mulai berpesta hingga menjadi warga negara yang lebih bersajaha. Dan, saya rasa Slank merupakan satu-satunya band di Indonesia yang pantas menyandang status rockstar. Image, sikap dan karya, semuanya punya energi yang sama, menunjukkan konsistensi yang tinggi. Karena alasan medis Abdee Negara seringkali absen di penampilan-penampilan Slank, termasuk malam ini di Soundrenaline. Namun absennya Abdee hampir tidak memberikan pengaruh signifikan: aransemen yang padat dan penuh, alur pertunjukkan yang memuaskan dan aksi panggung yang orisinil. Saran saya, sempatkanlah menonton pertunjukkan Slank langsung di perhelatan dan panggung besar, barang sekali saja. Rasakan euforianya, merasuk dari mata ke dalam dada untuk band paling besar di Indonesia. Saya yakin kebanyakan dari Anda akan mentahbiskan diri sendiri sebagai seorang Slankers. Sounds From the Corner dengan bangga mempersembahkan: Slank! - Teguh Wicaksono 00:42 Mars Slankers 03:15 Lo Harus Grak 05:10 Jurus Tandur medley Garuda Pancasila 09:54 Virus 14:21 Seperti Para Koruptor 17:51 Gara-Gara Kamu 21:05 I Miss You But I Hate You 25:32 Lembah Baliem 28:38 Mawar Merah 33:03 Bang Bang Tut 36:34 Terbunuh Sepi 40:26 Terlalu Manis 45:33 Ku Tak Bisa 50:36 Orkes Sakit Hati 59:13 Bali Bagus 1:03:32 NgeSlank Rame-Rame



SHARE TO YOUR FRIENDS


Download Server 1


DOWNLOAD MP4

Download Server 2


DOWNLOAD MP4

Alternative Download :